
Disebuah perkuliahan secara tak sengaja aku mendengar bisik bisik teman perkuliahan yang tengah membicarakan beberapa nilai Ujian tengah semester yang telah keluar. sejak beberapa pekan lalu saya telah mendengar hal tersebut entah karena apriori* dengan Nilai nilai UTS -.- , sehingga niat ini baru dapat saya laksanakan dengan perlahan namun pasti saya berjalan ke tempat biasa untuk melihat nilai, detak jantung semakin berpacu cepat seiring tempat yang saya tuju, sejenak saya melihat nilai ujian yang seyogyanya adalah hasil kerja panjang saya ketika menjelang perhelatan semi akbar dalam dunia mahasisiwa yaitu UTS dan perhelatan akbar UAS.Entah mengapa kebanyakan kami mahasiswa hanya sering kali di nilai dengan 2 nilai itu, Ujian adalah hal yang tidak diinginkan namun harus kami lewati suka tidak suka mau tidak mau wajib hehhehe ^.^
Aku mengumpulkan segala konsentrasi yang saya punya untuk melihat hasil yang telah saya perbuat di dalam ujian, selembar demi selembar kitab Nilai uts mahasiswa saya buka dan ketika saya melihat nilai evalusi(uts) saya, sedikit kekecewaan terbersit didalam hati saya , kekecewaan yang sering saya alami ketika melihat nilai evaluasi, dengan sedikit melakukan asas perbandingan saya masih banyak ketinggalan dengan teman teman yang lain , entah sampai kapan saya akan terus begini saya ingin merasakan bagaimana belajar bisa menjadi candu buat saya khususnya dan
Kaum Mahasiswa Umumnya. sedikit tersentak membaca tulisan dari dr(Doktor). ikhwan muhammad salah seorang dr muda inilah salah satu petikan tulisanya.
“..beberapa orang harus 10x membaca sesuatu baru bisa paham, sementara beberapa orang lain hanya cukup dengan membaca 1x, lalu kenapa?, itu kemudahan yang dikasih untuk dia, kita ga perlu iri, ga perlu jadi rendah diri, kita cuma harus berusaha lebih keras sesuai dengan kemampuan yang kita punya, kalau memang harus 10x kita membacanya-maka kita akan 10x membaca nya..”(kata-kata dokter ahli anak, satu sore di poli anak)
“..Dan jika Kami merasakan kepadanya sesuatu rahmat dari Kami sesudah dia ditimpa kesusahan, pastilah dia berkata: Ini adalah hakku..” (QS. Fushshilat: 50)
“..Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka, maka ia banyak berdoa..”(QS. Fushshilat: 51)
bersykur dengan hasil yang ada dan lebih meningkatkan kapasistas belajar belajar keras serta belajar cerdas , bukankah kita adalah civil education(masyarakat pelajar) long live education adalah slogan kita belajar seumur hidup, Hidup untuk belajar, dan kehadiran kita dalam sistem masyarakat bisa menjadi sebuah anugerah khairunnas anfa ahum linnas :)